Panggilan untuk Memenangkan Jiwa
Kalangan Sendiri

Panggilan untuk Memenangkan Jiwa

Lori Official Writer
      770

Selamat pagi saudara yang terkasih. Bagaimana kabar Anda hari ini? Saya harap Anda dalam keadaan baik dan penuh sukacita. Hari ini, kita renungkan Firman Tuhan tentang panggilan penting sebagai orang percaya: memenangkan jiwa bagi Tuhan.

 

Ayat Renungan: 1 Korintus 15:58 - "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”

 

Pertanyaan: Apakah yang membuat Anda hampir menyerah untuk memenangkan jiwa bagi Tuhan?

 

Apakah Anda merasa sudah berbuat banyak untuk melayani orang lain, tetapi tampaknya hidup mereka belum mengalami perubahan? Dalam prosesnya, kita sering bertemu dengan orang-orang yang keras hati, menolak ajaran, atau bahkan berprasangka buruk terhadap kebaikan yang kita lakukan. Ketika hal ini terjadi, mungkin Anda merasa lelah dan tergoda untuk berhenti.

Ayat renungan pagi ini dari 1 Korintus 15:58 mengingatkan kita untuk tetap “berdiri teguh dan giat mengerjakan pekerjaan Tuhan,” karena “jerih lelah kita dalam Tuhan tidak pernah sia-sia.” Rasul Paulus menegaskan bahwa perjuangan kita sangatlah penting untuk menjangkau mereka yang sulit dijangkau, membawa mereka kembali kepada kasih Kristus. Meskipun dari sudut pandang kita seolah-olah tidak ada yang berubah, tahukah Anda bahwa "Allah selalu bekerja dan campur tangan atas setiap kebaikan yang kita tabur dalam hidup orang lain”?

Tuhan memakai hidup kita untuk menabur benih kebenaran di hati orang lain, dan benih ini memerlukan waktu untuk bertumbuh! Oleh karena itu, jangan putus asa jika Anda belum melihat perubahan. Tuhan bisa memakai orang lain untuk menyiram benih itu, sampai akhirnya bertunas. Sisanya, Tuhanlah yang memberikan pertumbuhan. Rasul Paulus menegaskan hal ini dalam 1 Korintus 3:6-7, “Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Jadi, yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.”

Saudara terkasih, dengan menyadari bahwa setiap orang berharga di mata Tuhan menjadi dorongan bagi kita untuk terus menabur kebenaran atas hidup orang lain dengan giat. Semua waktu, materi, dan tenaga yang sudah Anda korbankan, akan sebanding dengan satu jiwa yang dimenangkan bagi Tuhan.

Ikuti Kami